Selasa, 29 November 2011

Secondhand Serenade - Your Call

Waiting for your call, I'm sick, call I'm angry
call I'm desperate for your voice
Listening to the song we used to sing
In the car, do you remember
Butterfly, Early Summer
It's playing on repeat, Just like when we would meet
Like when we would meet

Cause I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Stripped and polished, I am new, I am fresh
I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh
Cause every breath that you will take
when you are sitting next to me
will bring life into my deepest hopes, What's your fantasy?
(What's your, what's your, what's your...)

Cause I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home
And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home
And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home
And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home
(I know everything you wanted isn't anything you have)

Cause I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Cadas Pangeran

Bagi yang suka jalan jalan dan senang dengan ketegangan dan sejarah, daerah Cadas Pangeran, jalur dari Bandung menuju Sumedang adalah pilihan terbaik. Karena jalan ini mempunyai sejarah panjang. Namun disisi lain jalur ini penuh dengan ketegangan. Bagaimana tidak, di jalur ini penuh dengan tikungan tajam, dan lebar jalan hanya bisa menampung dua kendaraan yang melintas untuk arah yang berlawanan.Di beberapa ruas jalan di jalur ini bergelombang, akibatnya kendaraan harus mengurangi kecepatannya. Bahkan untuk jalan menikung dsarankan menyalakan lampu depan, karena memang lampu ini diperuntukan agar pengemudi baik mobil dan motor dapat melihat kendaraan dari arah yang berlawanan. Bila musim hujan, daerah ini terkenal dengan daerah yang licin, apalagi disebelah sisinya jurang yang cukup menganga. Selain itu, karena merupakan kawasan tebing berbatu, jalur tersebut minim traffic sign sebagai pemberitahuan hambatan yang mungkin terjadi di Cadas Pangeran. Misalnya adanya penebangan pohon atau jatuhnya material dari bukit. Seperti yag terjadi bulan Mei 2010 lalu, longsor terjadi di kawasan jalan Cadas Pangeran. Akibatnya jalur Bandung- Sumedang macet total. Dan ribuan kendaaan terjeban antrean panjang.Namun bagi pengendara yang senang dengan ketegangan, justru Cadas pangeran menjadi tantangan. Karena penuh dengan perhitungan dalam menyalip kendaraan dari arah yang berlawanan. Sedikit salah perhitungan, bisa runyam. Bahkan mencelakakan diri sendiri. Jalan ini merupakan jalur tercepat jika ingin ke Sumedang dan beberapa daerah lain, dengan melalui jalur ini perjalanan Bandung ke Sumedang hanya memakan waktu sekitar 2 jam, namun jika melalui jalur alternatif bisa mencapai 4- 5 jam.


Meskipun jalan Cadas Pangeran yang dilalui kendaraan sekarang merupakan jalure baru dan pengembangan dari jalur lamaa, namun tetap saja Cadas Pangeran merupakan sebuah sejarah panjang.Jalan di Cadas Pangeran itu merupakan jalan raya pos yang dibangun atas ambisi Gubernur Jenderal Herman Willem Daendles (1808-1811).Cadas pangeran ini sebenarnya sebuah protes dari kekejaman dan ambisi Gubernur Jendral Herman Willem Daendels yang membangun jalan dari Anyer ke Panarukan.Bupati Sumedang waktu itu Pangeran Kusumadinata IX tak tega melihat rakyatnya diperlakukan semena-mena oleh Belanda. Dalam satu pertemuan, Pangeran Kusumahdinata sengaja menyambut jabat tangan sang Gubernur dengan menggunakan tangan kiri. Sedangkan tangan kanan sang pangeran siap mencabut keris pusaka.Sebagai tanda perlawanan sang pangeran terhadap pemerintah Hindia Belanda. Tindakan tersebut membuat Daendels justru merasa salut atas keberanian sang pangeran. Bahkan kemudian, sang pangeran diberi pangkat sebagai Kolonel. Namun, rakyat awam kemudian menyebutnya dengan panggilan "Pangeran Kolonel".Peristiwa itulah yang kemudian diabadikan menjadi nama jalan tersebut, yakni jalan Cadas Pangeran.Nah ketika memasuki jalur Cadas Pangeran akan terlihat patung yang menggambarkan adegan salaman antara Daendels dan Pangeran Kusumahdinata. Jadi, Cadas Pangeran bukan sekadar jalan yang penuh dengan ketegangan tapi juga sebuah sejarah panjang.

Dan menurut wawancara yang telah dilakukan terhadap makhlus halus penunggu sekitar situ.. konon katanya para rakyat indonesia yang mati pada saat pembangunan jalan tersebut sudah memakan korban jiwa sebanyak 2.555 jiwa!!
Dan ada pesan, jika melewatinya jangan lupa untuk Permisi , dan membaca doa serta perlindungan Allah SWT... karena katanya.. jika ada yang lengah atau tidak sopan maka akan di usik, paling fatal yaitu kecelakaan!!
kejujuran para penunggu : paling senang menggodai manusia yang jauh dari Tuhan-Nya..
Jadi.... tetap berlindung pada Allah SWT ya sob :)